Penelitian
mengenai budaya organisasi dalam rentang waktu dua puluh lima tahun terakhir
ini telah mengalami perkembangan pesat. Hal ini seiring dengan semakin
banyaknya organisasi yang berlomba-lomba untuk membangun budaya yang kuat dalam
organisasinya. Dengan kata lain, keberhasilan suatu organisasi dapat
dipengaruhi oleh kuat tidaknya budaya yang dimiliki organisasi tersebut.
Budaya
organisasi juga memiliki fungsi untuk memecahkan masalah-masalah pokok dalam
proses bertahan dan adaptasinya terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu,
budaya organisasi juga merupakan proses integrasi internal atau mempersatukan
para anggota organisasi kedalam suatu pandangan dan aktivitas sehingga dapat
memecahkan masalah-masalah pokok secara bersamaan.
Adapun
fungsi budaya organisasi menurut pandangan Stephen P.Robbins (2001: 528) adalah
:
1.
Mempunyai boundrary-difining roles, yaitu
menciptakan perbedaan antara organisasi yang satu dengan lainya.
2.
Menyampaikan rasa
identitas untuk anggota organisasi.
3.
Budaya memfasilitasi
bangkitnya komitmen pada sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan diri
individual.
4.
Meningkatkan stabilitas
sistem sosial. Budaya adalah perekat sosial yang membantu menghimpun organisasi
bersama dengan memberikan standar yang cocok atas apa yang dikatakan dan
dilakukan pekerja.
5.
Budaya melayani sebagai
sense-making dan mekanisme kontrol
yang membimbing dan membentuk sikap dan perilaku pekerja.
Sementara
itu, peranan budaya organisasi menurut pandangan Jerald Greenberg dan Robert A.
Baron (2003: 518) adalah
1.
Budaya memeberikan rasa
identitas
Semakin
jelas persepsi dan nilai – nilai bersama organisasi didefinisikan, semakin kuat
orang dapat disatukan dengan misi organisasi dan meras menjadi penting darinya.
2.
Budaya membangkitkan
komitmen pada misi organisasi
Kadang-kadang
sulit bagi orang untuk berpikir diluar kepentingannya sendiri, seberapa besar
akan memengaruhi dirinya. Tetapi apabila terdapat strong culture, orang merasa bahwa mereka menjadi bagian dari yang
besar, dan terlibat dalam keseluruhan kerja organisasi. Lebih besar dari setiap
kepentingan individu, buday meningkatkan orang tentang apa makna sebenarnya
organisasi itu.
3.
Budaya memperjelas dan
memperkuat standar perilaku
Budaya
membimbing kata dan perbuatan pekerja, membuat jelas apa yang harus dilakukan
dan kata kata dalam situasi tertentu, terutama berguna bagi pendatang baru.
Budaya mengusahakan stabilitas bagi pelaku, keduanya dengan harapan apa yang
harus dilakukan pada waktu yang berbeda dan juga apa yang harus dilakukan
individu yang berbeda di saat yang sama.
Pendapat
para pakar tentang fungsi budaya organisasi di atas menunjukan beberapa
kesamaan, sedangkan beberapa perbedaan yang bersifat saling melengkapi. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa fungsi budaya organisasi adalah: (1)
menunjukan identitas, (2) menunjukan batasan peran yang jelas, (3) menunjukan
komitmen kolektif, (4) membangun stabilitas sistem sosial, (5) membangun
pikiran sehat dan masuk akal, dan (6) memperjelas standar perilaku.