Disiplin administrasi
akan terpusat pada penelaahan tentang organisasi. Hal ini disebabkan karena
kegiatan kerja sama sebagai kegiatan administrasi berlangsung secara
organisasional di dalam sebuah organisasi. Jadi, pada dasarnya organisasi itu
ada karena organisasi mempersatukan sumber-sumber dan potensi
individu-individu.
Dua orang yang bekerja
sama akan lebih mudah melakukan pekerjaannya dibandingkan bila seorang diri
melakukannya karena akan menanggung beban yang lebih berat. Akan tetapi, untuk
mencapai tujuan melalui kerja sama ada aturannya dan mereka berusaha
mengkoordinasika kegiatan dan kebutuhan mereka. Hal ini senada dengan
pengertian organisasi yang dikemukakan oleh Chester J. Bernard yaitu kerja sama
dua orang atau lebih, suatu sistem dari aktivitas-aktivitas atau
kekuatan-kekuatan perorangan yang dikoordinasikan secara sadar (Tika, 2006:4).
Secara harfiah, kata organisasi berasal dari bahasa Yunani yakni organon yang berarti alat atau
instrumen. Stephen Robbins memberikan definisi organisasi adalah sebagai
berikut:
Organisasi
adalah unit sosial yang sengaja didirikan untuk jangka waktu yang relatif lama,
beranggotakan dua orang atau lebih yang bekerja bersama-sama dan terkoordinasi,
mempunyai pola kerja tertentu yang terstruktur, dan didirikan untuk mencapai
tujuan bersama atau set tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. (Sobirin,
2009: 5)
Organisasi merupaskan
sesuatu yang bersifat abstrak, sulit dilhat namun eksistensinya dapat
dirasakan. Hari Lubis dan Martani Huseini dalam bukunya yang berjudul Teori Organisasi (suatu pendekatan makro)
mengatakan bahwa:
Organisasi sebagai suatu kesatuan sosial
dari sekelompok manusia, yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu
sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing,
yang sebagai suatu kesatuan mempunyai tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas
yang jelas, sehingga bisa dipisahkan secara tegas dari lingkungannya. (1987: 1)
Menurut Mc. Farland,
organisasi adalah suatu kelompok manusia yang dapat dikenal yang dapat
menumbangkan usahanya terhadap tercapainya suatu tujuan. Sedangkan Dimock
menyatakan:
Organisasi adalah perpaduan secara
sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan atau berkaitan
untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi, dan
pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan. (Soewarno,
1990:42-43)
Organisasi dapat
didefinisikan secara statis dimana organisasi dilihat dari sudut pandang
strukturnya saja. Organisasi merupakan sebuah alat atau sarana untuk mencapai
tujuan. Organisasi dikatakan sebagai wadah karena didalamnya terdapat kumpulan
orang-orang yang melakukan kegiatan kerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam
kegiatannya, setiap orang haruslah jelas mengenai tugas, wewenang dan
tanggungjawabnya dalam hubungan dan tata kerjanya.
Organisasi dapat juga
dilihat secara dinamis dimana organisasi dilihat dari sudut pandang dinamikanya
atau juga dalam aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam organisasi, baik secara
formal maupun informal. Misalnya hubungan antara atasan dan bawahan, antara
kelompok kerja yang selevel, dan sebagainya.
Dari berbagai definisi dan
pandangan mengenai organisasi yang telah diuraikan diatas, maka dapat diberikan
ciri-ciri dari organisasi sebagai berikut:
1.
Adanya sekelompok orang.
2.
Adanya kegiatan yang
berbeda-beda tetapi saling berkaitan yang merupakan suatu bentuk usaha atau
kegiatan.
3.
Setiap individu dalam
organisasi memberikan sumbangan usaha atau tenaga atau pemikirannya.
4.
Adanya kewenangan,
koordinasi dan pengawasan.
5.
Adanya suatu tujuan.
Organisasi memiliki
tujuan subtantif dimana tujuan tersebut menjadi dasar terbentuknya suatu organisasi.
Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan dalam organisasi diarahkan kepada dua
dimensi tujuan, yaitu
1.
Tercapainya tujuan
organisasi secara efektif dan efisien.
2.
Tercapainya kepuasan dari
anggota organisasi.
(Ulbert Silalahi, 2007:
128)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar