Dalam hubungannya dengan proses sosial, komunikasi menjadi sebuah
cara dalam melakukan perubahan sosial (social change). Komunikasi berperan
menjembatani perbedaan dalam masyarakat karena mampu merekatkan kembali sistem
sosial masyarakat dalam usahanya melakukan perubahan. Namun begitu, komunikasi
juga tak akan lepas dari konteks sosialnya. Artinya ia akan diwarnai oleh
sikap, perilaku, pola, norma, pranata masyarakatnya. Jadi keduanya saling
mempengaruhi dan saling melengkapi, seperti halnya hubungan antara manusia
dengan masyarakat. Little john (1999), menjelaskan hal ini dalam genre
interactionist theories. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa memahami kehidupan
sosial sebagai proses interaksi. Komunikasi (interaksi) merupakan sarana kita belajar berperilaku.
Komunikasi merupakan perekat masyarakat. Masyarakat tidak akan ada tanpa
komunikasi. Struktur sosial-struktur sosial diciptakan dan ditopang melalui
interaksi. Bahasa yang dipakai dalam komunikasi adalah untuk menciptakan
struktur-struktur sosial.
Hubungan antara perubahan sosial dengan komunikasi (atau media komunikasi) pernah diamati oleh Goran Hedebro (dalam Nurudin, 2004) sebagai berikut :
Teori komunikasi mengandung makna pertukaran pesan. Tidak ada perubahan dalam masyarakat tanpa peran komunikasi. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa komunikasi hadir pada semua upaya bertujuan membawa ke arah perubahan.
Meskipun dikatakan bahwa komunikasi hadir dengan tujuan membawa perubahan, namun ia bukan satu-satunya alat dalam membawa perubahan sosial. Dengan kata lain, komunikasi hanya salah satu dari banyak faktor yang menimbulkan perubahan masyarakat.
Hubungan antara perubahan sosial dengan komunikasi (atau media komunikasi) pernah diamati oleh Goran Hedebro (dalam Nurudin, 2004) sebagai berikut :
Teori komunikasi mengandung makna pertukaran pesan. Tidak ada perubahan dalam masyarakat tanpa peran komunikasi. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa komunikasi hadir pada semua upaya bertujuan membawa ke arah perubahan.
Meskipun dikatakan bahwa komunikasi hadir dengan tujuan membawa perubahan, namun ia bukan satu-satunya alat dalam membawa perubahan sosial. Dengan kata lain, komunikasi hanya salah satu dari banyak faktor yang menimbulkan perubahan masyarakat.
Media yang digunakan dalam komunikasi berperan
melegitimasi bangunan sosial yang ada. Ia adalah pembentuk kesadaran yang pada
akhirnya menentukan persepsi orang terhadap dunia dan masyarakat tempat mereka
hidup.
Komunikasi adalah alat yang luar biasa guna mengawasi salah satu kekuatan
penting masyarakat; konsepsi mental yang membentuk wawasan orang mengenai
kehidupan. Dengan kata lain, mereka yang berada dalam posisi mengawasi media,
dapat menggerakkan pengaruh yang menentukan menuju arah perubahan sosial.
Komunikasi sebagai proses sosial adalah bagian integral dari masyarakat. Secara
garis besar komunikasi sebagai proses sosial di masyarkat memiliki
fungsi-fungsi sebagai berikut : (1) Komunikasi menghubungkan antar berbagai
komponen masyarakat. Komponen di sini tidak hanya individu dan masyarakat saja,
melainkan juga berbagai bentuk lembaga sosial (pers, humas, universitas); (2)
Komunikasi membuka peradaban (civilization) baru manusia; (3) Komunikasi adalah
manifestasi kontrol sosial dalam masyarakat; (4) Tanpa bisa diingkari
komunikasi berperan dalam sosialisasi nilai ke masyarakat; dan (5) Seseorang
akan diketahui jati dirinya sebagai manusia karena menggunakan komunikasi. Itu
juga berarti komunikasi menunjukkan identitas sosial seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar